Catatan Perjalanan : Gunung Slamet via Guci (24 s.d. 25 Agustus 2018)

            Gunung Slamet merupakan gunung tertinggi di Jawa Tengah, dengan ketinggian mencapai 3.428 mdpl. Jalur pendakian yang sering digunakan untuk mendaki gunung ini adalah Jalur Bambangan yang terletak di Purbalingga dan Jalur Guci di Kabupaten Tegal. Jalur Guci terletak di Komplek Wisata Pemandian Air Panas Guci, sehingga akses untuk menuju kesana cukup mudah.

            Saya menuju kesana menggunakan transportasi umum. Dari bekasi menggunakan bis Sinar Jaya jurusan bekasi-tegal-slawi, turun di pertigaan Yomani, disambung dengan ojek. Daerah pertigaan yomani sebenarnya sudah dijangkau oleh transportasi online namun karena saya sampai Yomani masih dini hari sekitar jam 1 pagi maka pilihan paling cepat adalah menggunakan ojek dengan biaya 50 ribu rupiah. Harga yang cukup pantas karena dari pertigaan Yomani hingga basecamp jaraknya cukup jauh. Jalur Guci memiliki dua basecamp pendakian, basecamp Kompak dan basecamp Gupala. Saya langsung menuju basecamp Kompak untuk menunggu teman-teman lainnya. Basecamp Kompak kami pilih karena letaknya dekat dengan jalur pendakian dan juga dekat dengan obyek wisata air panas Guci.

               Setelah semua tim terkumpul, kami bersiap mengisi perbekalan yang belum ada seperti air minum dan makan siang. Saat kami mendaki cuaca sedang kemarau dan dari info yang kami dapat dari petugas basecamp di sepanjang jalur Guci tidak ada air, sumber mata air yang ada di dekat pos 4 juga sedang kering sehingga kami membawa cukup banyak persediaan air minum dari basecamp.

IMG-20180917-WA0005
Pose dulu

            Pendakian jaur guci teman-teman akan melewati 5 pos dengan 2 pos bayangan. Waktu tempuh dan kondisi jalur adalah sebagai berikut:

Basecamp ke Pos 1 : (24 Agustus 2018)

Kondisi trek cukup landai dengan medan tanah padat. Di awal teman-teman akan melewati kebun sayur milik warga, diikuti dengan tegakan pinus hingga Pos 1. Pos 1 merupakan area terbuka yang cukup luas dengan bangku-bangku yang terbuat dari potongan kayu-kayu kecil. Waktu tempuh kami dari basecamp menuju Pos 1 sekitar 90 menit.

DSC_4754
Pos 1

Pos 1 – Pos sayur asem – Pos 2 : (24 Agustus 2018)

Jalur dari Pos 1 ke Pos 2 tidak jauh berbeda dengan jalur menuju Pos 1, kondisi trek masih cukup landai dengan vegetasi khas hutan tropis. Antara Pos 1 dan Pos 2 terdapat pos bayangan yang namanya Pos sayur asam. Waktu tempuh kami dari Pos 1 ke Pos sayur asam sekitar 86 menit, sedangkan dari Pos sayur asam ke Pos 2 sekitar 18 menit.

 

Pos 2 – pos 3 : (24 Agustus 2018)

Jalur Pos 2 ke Pos 3 merupakan jalur terpendek dengan waktu tempuh sekitar 37 menit. Kondisi jalur mulai sedikit menanjak dengan vegetasi yang cukup rapat. Pos 2 dan Pos 3 memiliki kesamaan yaitu area terbuka datar yang cukup luas untuk menampung sekitar 10 tenda.

DSC_4763
Pos 3

Pos 3 – pondok rangon – pos 4 : (24 Agustus 2018)

Berbeda dengan jalur sebelumnya jalur dari Pos 3 menuju Pos 4 merupakan jalur dengan waktu tempuh paling lama, sekitar 2 jam 15 menit. Jalur yang cukup menanjak dengan vegetasi yang rapat dengan semak belukar tinggi di beberapa titik. Tidak jauh dari Pos 3 teman-teman akan menemui terowongan yang tersusun dari cabang-cabang tumbuhan yang saling terkait untuk melewati terowongan ini teman-teman harus sedikit menunduk agar tidak tersangkut. Setelah terowongan, jalur menjadi bertambah merepotkan karena banyak ditemui batang-batang pohon yang melintang di jalur pendakian. Pertengahan Pos 3 dan Pos 4 terdapat Pos pondok rangon. Pos pondok rangon adalah area datar yang hanya cukup untuk 1 hingga 2 tenda saja. Sedangkan Pos 4 cukup untuk 3-4 tenda. Dekat Pos 4 terdapat sumber air yang saat pendakian dilakukan kondisinya sedang kering.

Pos 4 – pos 5 : (24 Agustus 2018)

Dari Pos 4 ke Pos 5 kondisi jalur menanjak curam, semakin mendekati pos 5 trek semakin didominasi oleh trek berbatu. Waktu tempuh dari Pos 4 ke Pos 5 sekitar 1 jam 40 menit. Pos 5 sendiri merupakan batas vegetasi sebelum jalur ke puncak Slamet. Area Pos 5 bukan merupakan area terbuka yang luas namun terdapat beberapa titik lokasi datar yang dapat digunakan untuk mendirikan tenda.

Pos 5 – puncak : (25 Agustus 2018)

Untuk trek ke puncak saya ga bisa cerita banyak karena sesampainya di Pos 5 saya pribadi langsung drop sampai pagi pun belum begitu pulih. Jadi saat teman-teman yang lain summit saya ditemani Mbak N tetap di tenda Pos 5. Namun, dari cerita teman-teman, waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke puncak dari pos 5 sekitar 2 jam dengan kondisi trek yang berpasir dan berbatu.

IMG-20180917-WA0003
Pucuk Jateng

Pos 5 – BC : (25 Agustus 2018)

Waktu turun dari Pos 5 kembali ke basecamp Guci umumnya lebih cepat dari saat naik. Saya dan Mbak N membutuhkan waktu sekitar 5 jam untuk turun menuju basecamp.

           Secara umum jalur pendakian Gunung Slamet via Guci relatif landai namun cukup jauh, tidak adanya sumber air membuat beban bawaan menjadi lebih banyak. Lokasi basecamp yang berada di kawasan wisata memudahkan akses masuk dan saat pulang bisa berendam dulu di air panas. Sayang waktu itu saya harus segera pulang jadi tidak bisa main ke wisata air panas disana.

Pros + :

  • Akses mudah.
  • Tidak terlalu jauh dari pusat kota tegal (stasiun, terminal)
  • Di kawasan wisata
  • Basecamp Kompak dekat dengan pintu masuk jalur pendakian
  • Jalur relatif landai
  • Banyak alternatif tempat camp

Cons – :

  • Jalurnya panjang
  • Tidak ada sumber air saat kemarau
  • Tidak ada view menarik
  • Tidak ada warung di jalur (ini pros atau cons ya? Hehehe, jalur bambangan kabarnya banyak warung di jalur pendakian.

 

dsc_4751.jpg
Kontak Basecamp Kompak

Leave a comment